Sabtu, 14 Juli 2012


SMK Negeri 29 Jakarta: Mencetak Kampiun Montir Pesawat

Mereka belajar soal dunia penerbangan. Pengajarnya tentara dan para ahli. Kerjasama melahirkan basic licence. Mengejar sertifikasi internasional.
LETNAN Satu Gunadi membuka sebuah buku tebal. Isinya pelajaran Gas Turbine Engine. Hari itu anggota TNI Angkatan Udara (TNI-AU) dari Skuadron Teknik 021 duduk di depan sebuah ruangan yang dipenuhi banyak mesin pesawat udara. Dengan suara lantang, sang Letnan Mekanik ini menjelaskan fungsi dari tiap bagian-bagian mesin pesawat jenis turbo jet. Sementara itu, 25 orang pemuda berseragam biru-biru duduk rapi dan penuh konsentrasi mendengarkan semua penjelasan sang letnan.
Tak hanya Letnan Satu Gunadi yang anggota TNI-AU yang senantiasa hadir memberi materi pelajaran di ruang-ruang kelas SMK Negeri 29 Jakarta. Sekolah yang dulu bernama Sekolah Teknologi Menengah (STM) Penerbangan ini memang menggunakan tenaga pengajar dari para praktisi dunia penerbangan, seperti TNI AU dan PT Garuda Indonesia. Yang dari TNI-AU ada tiga orang. Sementara dari Garuda Indonesia ada 10 pengajar.
Keberadaan pengajar dari kalangan praktisi penerbangan itu berkat kerjasama sekolah dengan PT Garuda Maintenance Facility yang diteken pada 1998. Hal ini merupakan kelanjutan kesepakatan sebelumnya, antara Dirjen Dikmenti, Dirjen Perhubungan Udara, dan Garuda Maintenance tentang peningkatan kualitas sekolah menengah penerbangan. Terobosan ini dilakukan dalam rangka menjadikan SMK Negeri 29 sebagai Approve School, yaitu sekolah yang melaksanakan pendidikan dan evaluasi, serta lulusannya dapat diakui di dunia penerbangan.
Melalui kerjasama itu, guru-guru yang terpilih bisa mengikuti pendidikan di Garuda Maintenance selama setahun. Pada 1998, terpilih lima guru belajar di sana, bersama guru dari STM Penerbangan Bandung. Mereka ini kini mengantongi basic licence.
Sertifikat basic licence dikeluarkan Departemen Perhubungan untuk tenaga yang memenuhi syarat bekerja sebagai teknisi perawatan pesawat udara di mana pun, dalam dan luar negeri. Mereka yang mengantungi sertifikat ini juga bisa mengajar di maskapai penerbangan mana pun di dunia.
Walau menjadi syarat mutlak untuk menjadi teknisi pesawat terbang dan berlaku di seluruh dunia, namun di maskapai penerbangan Indonesia basic licence ini belum sepenuhnya bisa dilakukan. Alasannya, sekolah-sekolah penerbangan belum mampu melakukan itu. Guru-gurunya saja masih banyak yang belum memiliki, apalagi siswanya. Akhirnya yang terjadi kemudian para teknisi di maskapai penerbangan domestik disekolahkan kembali untuk mendapatkan basic licence.
Drs Asep Gunawan adalah salah seorang guru yang menggenggam lisensi itu. Ia mengajar Sistem Pesawat Terbang di jurusan Air Frame & Power Plane (Motor dan Rangka Pesawat Terbang). Walau bisa mengajar di mana pun, Asep tak tergiur pindah. “Saya mendapatkannya karena dibiayai sekolah. Karena itu saya ingin mengaplikasikan ilmu untuk memajukan sekolah dan mendorong siswa bisa meraih basic licence setelah lulus,” kata pria lulusan Fakultas Teknik IKIP Bandung ini.
Sertifikat basic licence itu sendiri menjadi salah satu bagian dari aturan dalam CASR (Civil Aviation Safety Regulations) nomor 4147. CASR juga mensyaratkan sekolah penerbangan harus memiliki sarana dan prasarana lengkap. Yakni laboratorium, bengkel, perpustakaan, dan hanggar plus pesawat terbang masih lengkap instrumen dan avioniknya serta mesin masih berfungsi.
JUMLAH MURID DIATUR
CASR 4147 juga membatasi jumlah murid per kelas. Sebagai approve school, tiap kelas sekolah penerbangan di Amerika hanya diisi 24 siswa. Sedangkan di Eropa, tiap kelasnya sampai 28 orang. Jumlah instruktur praktikum juga dibatasi satu orang untuk enam siswa. Tapi Indonesia belum menentukan batas jumlah murid per kelas di sekolah penerbangan.
SMK 29 boleh berbangga karena telah memenuhi syarat-syarat CASR 4147. Sekolah ini memiliki lima ruang bengkel, dengan peralatan lengkap. Ada bengkel umum, system, airframe, engine, dan workshop CNC (Computer Numerical Control).
Optimalisasi penggunaan hanggar dan pesawat terbang terus dilakukan. Pesawat Hercules jenis piston engine yang dimiliki sekolah dirasa tidak memadai. Instrumen dan kelengkapan avionik kurang lengkap. Untuk mengatasi hal itu, pihak sekolah tengah mempelajari tawaran dari Garuda untuk membeli sebuah pesawat Boeing 737-200. “Rencananya tahun depan kami akan membeli pesawat baru,” kata Drs Rusnan Saragih, Ketua Pengembangan SMK Negeri 29, yang juga pengajar Gas Turbine Engine.
Selain kekurangan itu, jumlah instruktur praktikum di sana juga belum memenuhi standar. Satu kelas dengan 30 siswa, saat ini hanya dibimbing satu guru. Saat ini sekolah telah menjalin kerjasama dengan sejumlah institusi untuk studi para guru.
SERAGAM KEBESARAN
Kebanggaan juga membusung di dada siswa karena seragam yang mereka kenakan tak jauh berbeda dengan yang dipakai TNI AU. Baju dan celana seragam berwarna biru persis seragam harian TNI AU. Ada tanda kepangkatan di bahu yang menunjukkan tingkat kelas. Siswa kelas tiga mengenakan tiga strip balok, seperti pangkat kapten. Sedangkan kelas dua hanya dua strip balok dan kelas satu hanya satu strip.
Di sisi kiri lengan terpasang logo sekolah bergambar propeller (baling-baling pesawat terbang). Di dada sebelah kiri menempel wing, sebagai ciri khas dunia penerbangan. Sementara di dada kiri melekat nametag siswa.
Seragam model tentara itu baru dikenakan siswa SMK 29 sejak 2003 lalu. Bila Anda berkunjung ke sana, suasanannya tak ubahnya berada di lingkungan TNI Angkatan Udara. Sebelum 2000, siswa memakai seragam putih abu, sama dengan seragam siswa SMA. Perbedaan itu memberi ciri khas sekolah penerbangan.
“Saya bangga memakainya. Kalau di jalanan sering dilihatin orang. Disangka Angkatan Udara barangkali,” kata Riyan Hidayatullah, siswa kelas 2 jurusan Airframe and Powerplane.
KELAS UNGGULAN
SMK Negeri 29 membuka empat jurusan bidang studi perawatan pesawat terbang. Ada jurusan Airframe and Powerplane, Electrical Aviation Instrumen, Elektronika Komunikasi, dan Teknik Pendingin dan Tata Udara. Tiap tahun ajaran baru, jurusan Airframe & Powerplane membuka empat kelas, Electrical Aviation Instrumen membuka 3 kelas, serta masing-masing satu kelas Elektronika Komunikasi dan kelas Teknik Pendingin dan Tata Udara.
Selain kelas reguler itu, SMK Negeri 29 juga membuka kelas unggulan yang diisi 25 siswa jempolan. Setiap jurusan mempunyai satu kelas unggulan. Mereka yang bisa masuk kelas unggulan adalah siswa yang telah naik tingkat dari kelas satu. Syaratnya jelas, nilainya harus tinggi.
Jika di kelas unggulan, ada siswa yang penurunan prestasinay, atau tidak sanggup mengikuti pembelajaran mereka akan dikembalikan ke kelas reguler. Sebaliknya, siswa kelas reguler yang menunjukkan prestasi bagus, bisa menggantikan “naik level” ke kelas unggulan.
Murid-murid kelas unggulan itu, kata Rusnan Saragih, dipersiapkan untuk memenuhi permintaan tenaga kerja bagus di perusahaan penerbangan. Maklum, jumlah maskapai penerbangan saat ini semakin banyak. “Tahun ini kami mendapat tawaran dari beberapa maskapai penerbangan untuk mengirim lulusan berprestasi,” kata Saragih, guru yang telah mengajar di SMK Negeri 29 sejak 1984.
Penerimaan siswa baru SMK Negeri 29 menggunakan sistem Real Time Online, sesuai standar nasional. Artinya, sekolah tinggal menerima siswa-siswa yang terseleksi secara otomatis via jaringan internet di jalur PSB On-Line. Melalui situs PSB Online ini, masyarakat akan mendapatkan informasi secara up to date proses pelaksanaan penerimaan siswa baru secara transparan dan kompetitif. Selain itu, masyarakat juga dapat memantau proses penerimaan siswa baru mulai dari data pendaftaran, proses perankingan, dan urutan penerimaan siswa setiap waktu.
KURIKULUM ISTIMEWA
Soal kurikulum, materi pelajarannya berdasar kurikulum khusus yang disusun Garuda Indonesia, yang disesuaikan kebutuhan perusahaan penerbangan. Kerjasama menyusun kurikulum ini sejak dua tahun lalu.
Secara teknis, kedua belah pihak mengirim tim kurikulum yang terdiri masing-masing lima orang. Tim perumus kurikulum bertugas menentukan pelajaran-pelajaran apa saja yang perlu diajarkan, menentukan alokasi waktu untuk tiap mata pelajaran, dan menentukan standar kompetensi yang harus dimiliki siswa. Semuanya dikondisikan dengan kebutuhan maskapai penerbangan.
Sebagai contoh, untuk mendapatkan basic licence, dalam CASR 4147 disebutkan bahwa siswa harus mengantongi sebanyak 3.000 jam pelajaran plus praktik. Dalam aturan CASR satu jam adalah 60 menit, sedangkan pada pembelajaran di sekolah umum satu jam adalah 45 menit. Maka, untuk menyiasati agar setelah lulus siswa bisa mendapat basic licence, dibuatlah kurikulum tersebut.
Kerjasama antara SMK 29 dengan Garuda Maintenance itu tentunya menguntungkan kedua pihak. Garuda sebagai perusahaan yang merekrut para lulusan tidak perlu menyekolahkan kembali. Mereka akan memakai tenaga kerja siap pakai yang sudah bersertifikasi. Lulusan SMK 29 tak repot-repot mencari pekerjaan.
“Saya yakin setelah lulus, saya bisa mendapatkan pekerjaan sesuai. Materi yang diajarkan sekolah juga sudah sangat memadai,” ujar Jeppy Hidayat, siswa kelas 2 jurusan Airframe and Powerplane.
Selain bekerjasama di bidang pengadaan instruktur dan penyusunan kurikulum, SMK Negeri 29 juga bekerjasama di bidang pelatihan siswa. Program Praktik Kerja Lapangan rutin diadakan setiap tahun. Praktik Kerja ini selalu melibatkan maskapai penerbangan, juga pihak Angkatan Udara, tepatnya di Skuadron Teknik 021 Halim Perdanakusuma.
Siswa diwajibkan mengikuti praktik pada semester II di kelas 2. Sekolah memfasilitasi siswa dengan mengirim mereka ke tempat sesuai. Biasanya, sekolah memilih tempat praktik yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
SMK Negeri 29 bersama sekolah-sekolah penerbangan lain di Indonesia telah mendirikan Forum Komunikasi Sekolah Penerbangan se-Indonesia. Organisasi ini baru dibentuk bulan Februari tahun 2006, diketuai oleh Ir. Saragih, Guru SMKN 29 Jakarta. Saat ini sudah beberapa sekolah yang bergabung, misalnya dari Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta, Medan, Makasar, Padang, dan Jambi.
BERMULA DARI HANGGAR
Siapa sangka bermula dari ruang hanggar pesawat udara Kemayoran, Jakarta kemudian tumbuh menjadi sekolah megah. Tepatnya Agustus 1954 berdirilah STM Penerbangan, cikal bakal SMK 29. Lokasi belajar mengajar kemudian berpindah. Pada 1958 STM Penerbangan boyongan ke Jalan Prof Djoko Sutono SH Nomor 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di lokasi baru ini, STM Penerbangan berdiri di lahan seluas 20.980 m2. Sekolah ini menjadi satu-satunya SMK Negeri Kelompok Teknologi Industri Udara di Jakarta Selatan. Sekolah ini juga satu-satunya yang khusus bergerak di bidang Teknologi Pesawat Udara di Jakarta. Pada 1996 STM Penerbangan ini bersalin nama menjadi SMK Negeri 29, sampai sekarang.
Tahun ini SMK Negeri 29 baru saja merehabilitasi gedung-gedung. Hasilnya, bangunan bertingkat tiga seluas 2.000 meter persegi berdiri mentereng. Bangunan baru itu digunakan sebagai ruang kelas dan kantor guru. Total dana rehabilitasi gedung sebesar Rp 2,2 miliar dan sepenuhnya dibiayai Pemerintah DKI Jakarta.
Tahun depan mereka akan merenovasi berbagai fasilitas bengkel dan lapangan. Saat ini ada 22 ruang: lima ruang bengkel (workshop), perpustakaan, lapangan upacara, hanggar pesawat terbang, ruang gambar, ruang guru, ruang kepala sekolah, kantin, ruang OSIS, mushola, telepon umum, dan satu gedung bulu tangkis yang terdiri dari tiga lapangan.
Oleh: Yudi Iswanto


PPDB SMKN 29 PENERBANGAN 2012 2013

Seleksi Masuk SMK Berbeda dengan SMA KOMPAS com Seleksi penerimaan peserta didik baru PPDB ... pameran pesawat hasil rakitan Siswa SMKN 29 Penerbangan Jakarta di Arena JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (19/6/2012). kwarta 4 indonesia ... GA-148: 17.35-19.10] Penerbangan ... kepada 172 operator PPDB Online dari 44 SDN, 29 SMPN, 8 SMAN, dan 5 SMKN. Kamis, 21 Juni 2012 ... dan Operator PPDB Online 2012/2013 ... SMKN 2 Denpasar ... harga tiketpenerbangan domestik ... SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 DENPASAR BERSTANDAR ... TEKNIS PELAKSANAAN PPDB SMK NEGERI 2 DENPASAR DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Persewangi Walk Out ... baru (PPDB) tahun pelajaran 2012/2013 ... un smp 2012 bandung smpn 29, ... ppdb smkn 7 medan, http/ppdb smknmadiun co id, tes cpns kabupaten mojokerto tahun 2012/2013 Profile SMKN 3 Bdg SMK NEGERI 3 KOTA BANDUNG 29. Drs. Didi Sutardi: 131834378 / IV-a 30. Dra ... b. Menghitung harga tiket penerbangan domestik dan ... Info PPDB 2012-2013. Informasi; Misi; Profil; Sejarah Singkat SMK SMA Wajib PSB Online Kabar Terkini Seputar Banyuwangi ... kelulusan sma 2012 secara online; ppdb smkn 1 ... untuk siswa smkn 1 sumenep tahun ajaran 2011/2012; ppdb sma negeri 1 giri 2012/2013 ... prakerin smk penerbangan ... Kwarta Adimphrana Blog ku [Garuda Indonesia GA 308: 09.05-10.30] Penerbangan ... Prosedur Operasi Standar (POS) Sistem PPDB Online 2012/2013. Rabu, 29 ... Labkom SMKN 1 Cibinong: 08.00-16.00] Bersama ... SMAN 1 Sooko Official Site ... Selalu | Selamat kepada siswa baru tahun ajaran 2012-2013 ... PPDB 2012 - Wednesday, 02 May 2012 08:39 ... SMKN 1 Dlanggu (4452) SMKN 1 Pungging (3399) SMAN 1 ... Jumpai blog Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Dedi Dwitagama Mengenai Prosedur PPDB (Penerimaan Peserta ... Bulan Juli ‘Persiapan Tahun Ajaran Baru 2012-2013 ... SMKN 29 PENERBANGAN JAKARTA (175) Uncategorized (10) ZAY Berita Tulisan dan Aktivitas Nilai UN murni 29,6. Sekolah di SMKN 2 Semarang, Jawa Tengah. ... Tes masuk Gelombang I di tahun pelajaran 2012-2013 ... Hatta untuk berangkat ke Batam dengan penerbangan ... High Paying Keyword TOP 10 most handsome korean actor ... guarantee for the man who was born August 29 ... 10 Maskapai Penerbangan Termewah Dari Seluruh Duni... ... Komet Berbahaya Dekati Bumi 2013; Cara Lindungi ... Kalteng Pos Online News Portal Online ... penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sejumlah SMKN untuk periode 2012-2013 ..... ... para pengusaha maskapai penerbangan untuk ... yang dilaksanakan pada tanggal 29-30 Juni 2012 ... Kalteng Pos Online News Portal Online ... penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sejumlah SMKN untuk periode 2012-2013 ..... ... Bahkan dua penerbangan pelat merah seperti ... Hingga akhir pembahasan APBN 2012, Kamis (29/3 ... AdF ly shrink your URLs and get paid AdF.ly: shorten urls and earn money Your Site Here: 10,000 visitors / $5.00 Berita SURABAYANET NET Member of C NET System ... Jawa Timur, Lutfi Wijaya, Kamis (29/3/2012). ... penerimaan peserta didik baru (PPDB ... Jawa Timur Tuan Rumah Porwanas 2013 Posted By Redy Krisna S On 2012-02-01 09:29:06 Daftar SMP Negeri di Jakarta lintasjakarta com ... terjadi keterlambatan pesawat, keterlambatan penerbangan ... akk mau masuk smp 95 jakut tahun ajaran 2012_2013 ... June 14th, 2012 at 8:29 pm. tolong berikan daftar nilai nem ... berita Pos Kota Kaltim Berita Harian Seputar Kalimantan Timur 2012-04-14 16:29:09. Balikpapan, Poskota Kaltim : Pemerintah ... gakin) selama dua tahun ke depan, periode 2012-2013. ... Sedangkan rute yang dituju pada penerbangan perdana ... High Paying Keyword Online registration PPDB SMP 2011 Jakarta; How To Detect ... 10 Maskapai Penerbangan Termewah Dari Seluruh Duni... ... Saat Menggoda Cewek Berdasark... ► May (29) News June 2011 Harian JOGLOSEMAR Rabu, 29/06/2011 23:58 WIB SOLO—Pengurus ... Kuota Penerimaan Peserta DidikBaru (PPDB) SMA tahun ajaran 2011/2012 ... Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMKN RSBI yang ... Berita Pendidikan TEKNOLOGI PENDIDIKAN SMK 29 Terus Kampanyekan Kecintaan pada Penerbangan ... Pesawat Rakitan SMKN 29 Jakarta "Mejeng" di PRJ ... 2012, Pelajar RI yang Belajar di AS Ditarget Mencapai ... 


INSTRUMENT LANDING S

Fasilitas Bantu Pendaratan


Fasilitas Bantu Pendaratan, adalah salah satu prasarana penujang operasi bandara, dan dibagi menjadi dua kelompok peralatan, yaitu :
  • Alat Bantu Pendaratan Instrumen/ILS (Instrument Landing System)
  • Alat Bantu Pendaratan Visual/AFL (Airfield Lighting System)
1. Alat Bantu Pendaratan Instrument terdiri dari :
  • A. Instrument Landing Syatem / ILS 
    adalah alat bantu pendaratan instrumen (non visual) yang digunakan untuk membantu penerbang dalam melakukan prosedur pendekatan dan pendaratan pesawat di suatu bandara. Peralatan ILS terdiri atas 3(tiga) subsistem :
    • a. Localizer,
yaitu pemancar yang memberikan sinyal pemandu azimuth, mengenai kelurusan pesawat terhadap garis tengah landasan pacu, beroperasi pada daerah frekuensi 108 MHz hingga 111,975 MHz
    • b. Glide Slope,
yaitu pemancar yang memberikan sinyal pemandu sudut luncur pendaratan, bekerja pada frekuensi UHF antara 328,6 MHz hingga 335,4 MHz.
    • c. Marker Beacon,
yaitu pemancar yang menginformasikan sisa jarak pesawat terhadap titik pendaratan. dioperasikan pada frekuensi 75 Hz. Marker Beacon terdiri dari 3 buah, yaitu :
      • Outer Marker (OM)
terletak 3,5 - 6 nautical miles dari landasan pacu. Outer Marker dimodulasikan dengan sinyal 400 Hz.
      • Middle Marker (MM)
terletak 1050 ± 150 meter dari landasan pacu dan dimodulasikan dengan frekuensi 1300 Hz.
      • Inner Marker (IM)
terletak 75 – 450 meter dari landasan pacu dan dimodulasikan dengan sinyal 3000 Hz.
Di Indonesia tidak di pasang IM mengingat ILS dioperasikan dengan kategori I.
  • B. Runway Visual Range (RVR)
adalah suatu sistem/alat yang digunakan untuk memperoleh informasi meteorologi (cuaca) yaitu jarak tembus pandang (visibility) di sekitar runway

2. Airfield Lighting System (AFL)
adalah alat bantu pendaratan visual yang berfungsi membantu dan melayani pesawat terbang selama tinggal landas, mendarat dan melakukan taxi agar dapat bergerak secara efisien dan aman.
Airfield Lighting System (AFL) meliputi peralatan-peralatan sebagai berikut :
  • a. Runway edge light,
yaitu rambu penerangan landasan pacu, terdiri dari lampu-lampu yang dipasang pada jarak tertentu di tepi kiri dan kanan landasan pacu untuk memberi tuntunan kepada penerbang pada pendaratan dan tinggal landas pesawat terbang disiang hari pada cuaca buruk, atau pada malam hari.
  • b. Threshold light,
yaitu rambu penerangan yang berfungsi sebagai penunjuk ambang batas landasan, dipasang pada batas ambang landasan pacu dengan jarak tertentu memancarkan cahaya hijau jika dilihat oleh penerbang pada arah pendaratan.
  • c. Runway end light,
yaitu rambu penerangan sebagai alat bantu untuk menunjukan batas akhir/ujung landasan, dipasang pada batas ambang landasan pacu dengan memancarkan cahaya merah apabila dilihat oleh penerbang yang akan tinggal landas.
  • d. Taxiway light,
yaitu rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu memancarkan cahaya biru yang dipasang pada tepi kiri dan kanan taxiway pada jarak-jarak tertentu dan berfungsi memandu penerbang untuk mengemudikan pesawat terbangnya dari landasan pacu ke dan atau dari tempat parkir pesawat.
  • e. Flood light,
yaitu rambu penerangan untuk menerangi tempat parkir pesawat terbang diwaktu siang hari pada cuaca buruk atau malam hari pada saat ada pesawat terbang yang menginap atau parkir.
  • f. Approach light,
yaitu rambu penerangan untuk pendekatan yang dipasang pada perpanjangan landasan pacu berfungsi sebagai petunjuk kepada penerbang tentang posisi, arah pendaratan dan jarak terhadap ambang landasan pada saat pendaratan.
  • g. PAPI (Precision Approach Path Indicator) dan VASIS (Visual Approach Slope Indicator System),
yaitu rambu penerangan yang memancarkan cahaya untuk memberi informasi kepada penerbangan mengenai sudut luncur yang benar, dan memandu penerbang melakukan pendekatan menuju titik pendaratan pada daerah touch down.
  • h. Rotating Beacon,
yaitu rambu penerangan petunjuk lokasi bandar udara, terdiri dari 2 (dua) sumber cahaya bertolak belakang yang dipasang pada as yang dapat berputar, sehingga dapat memancarkan cahaya berputar dengan warna hijau dan putih pada umumnya Rotating Beacon dipasang diatas tower.
  • i. Turning area light,
yaitu rambu penerangan untuk memberi tanda bahwa didaerah ini terdapat tempat pemutaran pesawat terbang.
  • j. Apron Light,
yaitu rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu yang memancarkan cahaya merah yang dipasang di tepi Apron untuk memberi tanda batas pinggir Apron.
  • k. Sequence Flashing Light (SQFL),
yaitu lampu penerangan berkedip berurutan pada arah pendekatan. SQFL dipasang pada Bar 1 s/d Bar 21 Approach Light System.
  • l. Traffic Light,
yaitu rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk pengaturan kendaraan umum yang dikhawatrikan akan dapat menyebabkan gangguan terhadap pesawat terbang yang sedang mendarat.
  • m. Obstruction Light,
yaitu rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk menunjukan ketinggian suatu bangunan yang dapat menyebabkan gangguan/rintangan pada penerbangan.
  • n. Wind Cone,
yaitu rambu penerangan menunjukan arah angin bagi pendaratan atau lepas landas suatu pesawat terbang.

MARS SMKN29JAKARTA



inilah mars smkn29 jakarta , 

APEL PAGI DI SMKN 29 PENERBANGAN

JAKARTA







Semangat ala Militer :)
RIWAYAT HIDUP BAPAK DEDI DWITAGAMA 
KEPALA SEKOLAH DI SMKN 29 PENERBANGAN


Dedi Dwitagama, saat ini sebagai Kepala SMK Negeri 36 Jakarta, program keahlian; teknologi industri, kelautan dan teknik komputer & jaringan sejak tahun 2009, setelah empat tahun sebagai Kepala SMK Negeri 3 Jakarta dan 18 tahun mengajar Matematika di SMK Negeri 39 Jakarta. Dia juga sebagai Sekretaris Dewan Pendidikan Jakarta Pusat sejak tahun 2005, Wakil Sekretaris PGRI Jakarta Pusat sejak 2007, Sekretaris Kelompok Kerja Kepala SMK (K3SK) DKI Jakarta sejak 2009. Pekerjaan lain yang ditekuni adalah Nara Sumber, Trainer dan Motivator bidang Pendidikan, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, HIV/AIDS, Kepemimpinan, Berbicara dimuka Umum, Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK. 

Lembaga Internasional dan domestik yang pernah bersinergi dengan dia diantaranya;
Australian Indonesian Specialised Training Program (IASTP),
International Labour Organization (ILO), United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), UNESCO, Sampoerna Foundation Teacher Institutes, Intercarlson Marketing Company Jakarta, Frissian Flag Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI,
Badan Narkotika Propinsi (BNP) berbagai daerah di Indonesia, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) di Indonesia,
Balai Diklat Tenaga Kependidikan DKI Jkt,
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas RI,Penerbit Galaxi, Program Pascasarjana UNJ, Universitas Indonesia, dan lain-lain.

Prestasi yang pernah diraih diantaranya; Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta (2008), Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Jakarta Pusat (2008), Juara 2 e-Learnig Award tingkat Naasional, Pustekkom Depdiknas RI (2008), Juara 3 Kompetisi blog “I Love Mobile Blogging”: XL dan Dagdigdug (2008), Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta (2004), dan lain-lain.

Blogging dan photografer marupakan hobinya yang didokumentasikan di http://dedidwitagama.wordpress.com, http://trainerkita.wordpress.com dan http://fotodedi.wordpress.com.
Pesawat SMKN 29 Jakarta Ditawarkan Rp1,3 Miliar, Siap 20 Unit
Jurnas.com | PESAWAT Jabiru J430 hasil rakitan SMK Negeri 29 Jakarta bakal ditawarkan dengan harga sekitar Rp1,3 miliar. Ini lantaran menyesuaikan besarnya biaya perakitan dan bahan-bahan yang dipergunakan.

"Kami berani menawarkan harga pesawat ini sampai Rp1,3 miliar," kata Kepala Program Keahlian Airframe & PowerplantSMK N 29 Jakarta, Ahmad Budiman saat berbincang dengan Jurnal Nasional, Jumat (6/1) di Jakarta. Rencananya, mereka akan memproduksi pesawat tersebut sebanyak 20 unit.Jurnas.com | PESAWAT Jabiru J430 hasil rakitan SMK Negeri 29 Jakarta bakal ditawarkan dengan harga sekitar Rp1,3 miliar. Ini lantaran menyesuaikan besarnya biaya perakitan dan bahan-bahan yang dipergunakan.

Budiman mengatakan, biaya merakit pesawat memang mahal bila dibandingkan merakit mobil. Sebab, banyak bahan yang digunakan didatangkan dari luar negeri. Tapi, biaya tersebut seluruhnya ditanggung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Biaya perakitannya mahal sampai Rp200 juta," katanya.

Sedangkan, biaya membeli bahan-bahan lokal dikeluarkan sekitar Rp100 juta dan ongkos kirim bahan impor sekitar Rp300 juta. Sebagian besar komponen pesawat masih diimpor dari Australia dan 10 persen berasal dari bahan lokal.

"Saat ini pengerjaan sudah sampai 95 persen," katanya. Yaitu proses finishing, seperti pemasangan sayap, pemasangan tangki bensin, pengecatan dan lain-lain. "Perkiraan akhir bulan ini sudah selesai," kata Budiman. Pesawat Jabiru J430 merupakan keluaran terbaru anak SMKN 29 Jakarta.

Sebelumnya pada 2009, mereka berhasil merakit pesawat sejenis yang diberinama "Jabiru J200". Bedanya, pesawat yang lama hanya berkapasitas dua orang, sementara yang terbaru mampu menampung empat orang.

JABIRU J430 AKAN LAKSANAKAN UJI COBA LAYAK TERBANG| Uji Coba Dilapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang Pada Akhir Januari 2012.


Berbeda dengan para siswa SMK di Solo, para siswa SMK di Jakarta ini menorehkan prestasi dengan merakit pesawat yang diberinama "Jabiru J430" jenis perintis. 

Rencananya uji coba terbang akan dilakukan di lapangan terbang Pondok Cabe, Tangerang pada akhir Januari 2012.

"Saat ini sudah 95 persen pengerjaannya. Tinggal proses finishing, seperti pemasangan sayap, tangki bensin, pengecatan dan lain-lain. Perkiraan akhir bulan ini sudah selesai," kata Kepala Program Keahlian Airframe dan Powerplant SMK N 29 Jakarta, Ahmad Budiman di Jakarta, Senin, 9 Januari 2012.

Budiman mengatakan pesawat akan diterbangkan pertama di sekitar sekolahan yang berlokasi di Jalan Prof Sutono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setelah itu, kata dia, baru akan ujicoba terbang di Pondok Cabe.

Pesawat Jabiru J430 merupakan karya kedua SMKN 29, setelah sebelumnya pada 2009 berhasil merakit pesawat Jabiru J200. Bedanya, pesawat yang pertama hanya berkapasitas dua kursi. Pesawat tersebut juga pernah dijajal terbang sampai Malaysia. 

Budiman menjelaskan, pesawat Jabiru J430 ini dirancang untuk empat kursi yaitu pilot, co-pilot, dan dua penumpang. Ukuran pesawat yaitu panjang sayap 9,5 meter, panjang badan 6,5 meter, dan tinggi 2,4 meter. Bobot pesawat seberat 200 kilogram.

Kemudian, pesawat dipasang mesin dengan kekuatan 3300 cc berbahan bakar pertamax. Pesawat bisa digeber sampai ketinggian maksimal 14 ribu kaki dengan kecepatan 130 knot. "Tapi kalau untuk terbang lebih nyaman cukup di bawah 10 ribu kaki," ujarnya.

Untuk bahan yang digunakan, kata Budiman, memang masih mengandalkan bahan-bahan impor karena hampir 95 persen berbahan komposit kimia. 

"Untuk komposisi bahan 10 persen lokal, dan sisanya sementara ini impor dari Australia. Tapi, untuk bahan-bahan pendukung lain semuanya lokal," terangnya.

Perakitan sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu oleh siswa kelas dua dan kelas tiga dari jurusan Air Frame dan Power Plant. Selama perakitan, para siswa didampingi para instruktur maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways, Lion Air, TNI Angkatan Udara (AU), dan Federasi Aerosport Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, biaya perakitan ini seluruhnya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMK. 

“Kami juga pernah mengajukan bantuan untuk perakitan mobil, tapi belum disetujui. Yang disetujui malah perakitan pesawat,” tuturnya.

Selain pesawat, kata Taufik, para siswa SMK Jakarta juga sudah ada yang merakit laptop, televisi, dan sepeda motor. “Kami malah (SMK Jakarta) pertama yang merakit motor di Indonesia,” ungkapnya. 

Menurut Taufik, kebijakan untuk produksi massal itu tergantung dari komitmen pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta.
Viva.com

PROGRAM REGULER
SMK Negeri 29 Jakarta satu-satunya SMK Negeri Kelompok Teknologi Industri Jakarta Selatan, dan Teknologi Pesawat Udara di DKI Jakarta memiliki peluang untuk menjadi “Regional Centre Kelompok Teknologi di Wilayah Jakarta Selatan dengan program keahlian yang diminati calon siswa dan memiliki daya serap tamatan tinggi sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
Peluang yang baik dan sangat memungkinkan untuk membuka Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara, Informatika, Listrik Pemakaian, Mesin Perkakas, Mekanik Otomotif dari Kelompok Teknologi dan Industri dengan pertimbangan:
  1. SMK Negeri 29 Jakarta pada tahun Pelajaran 2001/2002 telah memiliki:
  2. Bidang Keahlian Teknik Pesawat Udara dengan Program Keahlian:
  3. Airframe & Powerplant MR Pesawat Udara,
  4. Avionic-Electric-Instrument MR Pesawat Udara
  5. Bidang Keahlian Elektro dengan Program Keahlian:
  6. Teknik Elektronika Komunikasi.
  7. Telah memiliki peralatan Permesinan, kelistrikan, alat-alat laboratorium avionic,  komunikasi, instrumentasi yang selama ini digunakan untuk praktik Airframe & Powerplant dan Avionics-Elektric-Instrumen Pesawat Udara, sehingga tinggal melengkapi.
  8. Menampung minat calon siswa tamatan SLTP Wilayah Jakarta Selatan yang selama ini memilih Kelompok Teknologi Industri di Wilayah Jakarta Barat, Pusat dan Timur bahkan ke Jakarta Utara yang mengakibatkan terjadinya urbanisasi dan mobilisasi anak sekolah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya tawuran antar siswa SMK sendiri.
  9. Untuk Program Keahlian Listrik Pemakaian:
  10. Telah tercantumnya Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara pada Kurikulum SMK Edisi 1999
  11. Peralatan yang dimiliki 75% telah ada, tinggal melengkapi untuk Praktik,
  12. Telah memiliki Guru-guru dengan latar belakang Listrik sebanyak 4 orang yang selama ini mengajar di Program Keahlian  Avionics-Elektric-Instrumen MR pesawat Udara
  13. Untuk Program keahlian : Mesin Perkakas
  14. Telah tercantum Program Keahlian mesin Perkakas pada Kurikulum SMK Edisi 1999
  15. Peralatan yang dimiliki 85% telah ada, termasuk CNC,
  16. Telah memiliki Guru-guru dengan latar belakang Mesin Umum sebanyak 4 orang yang selama ini mengajar di Program Keahlian Airframe & Powerplant MR.
  17. Untuk Program Keahlian: Teknik Otomotif
  18. Telah tercantum Program keahlian Teknik Otomotif pada Kurikulum SMK Edisi 1999,
  19. Peralatan yang dimiliki 50% telah ada,
  20. Telah memiliki Guru-guru dengan latar belakang Mesin Umum sebanyak 4 orang yang selama ini mengajar di Program Keahlian Airframe & Powerplant MR Pesawat Udara.
  21. Untuk Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara
  22. Telah tercantumnya Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara pada Kurikulum SMK Edisi 1999,
  23. SMK yang membuka Teknik-teknik Pendingin dan Tata Udara di DKI Jakarta baru ada 1 (satu) sekolah Negeri dan 1 (satu) Sekolah swasta,
  24. Potensi SMK Negeri 29 Jakarta telah memiliki Program Keahlian teknik Avionic- Electric-Instrument, dengan peralatan dasar kelistrikan yang cukup memadai yang dapat dijadikan praktik dasar Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara ( mencapai 65% telah tersedia )
  25. Minat calon siswa yang besar dari tamatan SLTP untuk masuk pada Program Keahlian Elektro, yang dibuktikan jumlah kelas dan daya tampung SMK yang tinggi untuk setiap tahun pelajaran selalu terisi penuh dan berlebih. (Di SMK Negeri 54 Jakarta tahun pelajaran 2000/2001 yang mendaftar 348 siswa yang tertampung 108 siswa).
  26. Adanya standar Keahlian Teknisi teknik Pendingin yang dikeluarkan oleh Klasifikasi Jabatan Indonesia dengan Kode KJI.969.70
  27. Peluang untuk meraih pasar kerja dan berwirausaha bagi tamatan Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara sangat terbuka yang dibuktikan dengan adanya permintaan tenaga kerja yang langsung ke SMK atau pada mas media menyerap tenaga kerja Program Keahlian Elektro untuk dididik menjadi tenaga teknisi Teknik Pendingin.
  28. Dunia Usaha yang bergerak dalam bidang Produksi, Jasa elektronika, Swalayan, pertokoan, kantor-kantor perusahaan swasta dan Pemerintahan, Hotel-hotel, Kontraktor, Pekerjaan Umum, Pertambangan, Otomotif, Penerbangan, Pabrik es, rumah sakit, masyarakat, peluang bagi tamatan atau berwirausaha dengan membuka bengkel service teknik pendingin.
  29. Dalam Teknik Pendingin terdapat life skills (mata pencaharian) yang potensial untuk berwirausaha dengan biaya yang tidak terlalu tinggi.


    PROGRAM NON REGULER
    Pembukaan Program keahlian dari Kelompok Teknologi Industri sebagai program regular bagi siswa pendidikan formal, akan dilengkapi dengan program non regular short course dalam bentuk Diklat Kejuruan: gunan menunjang pelaksanaan program yang fleksibel dan permeable dengan pertimbangan:
    1. Memiliki tingkat relevansi dengan kebutuhan pasar kerja dan kebutuhan masyarakat dewasa ini dimana pesawat pendingin sudah merupakan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha baik bidang jasa maupun bidang produksi.
    2. Menampung minat masyarakat dalam menambah “life skills” kecakapan hidup sebagai mata pencaharian yang praktis, relevan dengan perkembangan IPTEK.
    3. Menjadikan pendidikan SMK yang lebih permeable dan fleksibel untuk melaksanakan pengelolaan diklat dengan program bridging training, bridging cource untuk program irregular dan system multy entry dan multy exit untuk program regular.


LAPORAN KEBERHASILAN PROYEK PENINGKATAN SARANA PENDIDIKAN TERHADAP PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SMK NEGERI 29 JAKARTA










DIAGRAM PROFILE TAMATAN BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL




BAHASA DAN SASTRA INDONESIA




MATEMATIKA



DIAGRAM PROFILE BAHASA INGGRIS SISWA BERDASARKAN NILAI TEST TOEIC









Pesawat Rakitan SMKN 29 Jakarta "Mejeng" di PRJ

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 29 Penerbangan Jakarta memamerkan pesawat hasil rakitan siswa-siswanya di ajang Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2012. "Kami baru menghasilkan satu unit pesawat. Tujuan kami memamerkan di sini untuk menjadi motivasi dan membakar semangat anak-anak. Selain itu, kita juga ingin unjuk gigi bahwa kita mampu berkarya," kata Sugiyanto, tenaga ahli dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), di PRJ.

Ia menambahkan, sementara ini SMKN 29 hanya merakit pesawat Jabiru. Bahan-bahannya hasil impor dari Australia. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pesawat adalah tiga setengah bulan. Dana untuk perakitan pesawat disokong oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

SMKN 29 berhasil menerbangkan pesawat itu di lapangan terbang Pondok Cabe, 12 april 2012. Selanjutnya, tutur Sugiyanto, SMKN 29 bertekad untuk merakit pesawat dengan bahan-bahan dari Indonesia.

Pesawat Jabiru J430 dapat terbang jelajah Jakarta-Pekanbaru dengan jarak 950 kilometer dengan kecepatan 120 mph dalam satu kali isi bahan bakar. Pesawat ini mampu mengangkut empat orang penumpang.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, telah meresmikan pesawat hasil rakitan SMKN 29 Jakarta di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pertengahan Mei 2012.









SMKN Negeri 29 Jakarta didirikan di ruang hanggar Pesawat Udara Kemayoran Jakarta pada bulan Agustus 1954, dikenal dengan STM Penerbangan, dipindahkan lokasinya ke Jln Prof Joko Sutono SH No.1 Kebayoran Baru sejak tahun 1958 berdiri di atas luas tanah 20980 m2, merupakan satu-satunya SMK Negeri Kelompok Teknologi Industri Udara yang berada di Wilayah Segitiga Emas Jakarta Selatan, dengan spesialisasi Teknologi Pesawat Udara satu-satunya di DKI Jakarta memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk ditingkatkan dan dikembangkan.
Pada tahun 2006 SMKN 29 Direnovasi, sebagian dari bangunanya, yang berasitektur belanda telah diubah menjadi bangunan bertingkat yang jauh lebih baik
Dalam Usianya yang cukup tua, SMK Negeri 29 Jakarta terus membenahi diri agar dapat eksis sebagai SMK yang memiliki spesialisasi Teknologi Penerbangan. Pembenahan itu dimulai dengan REORIENTASI sekolah, meliputi penyusunan Visi dan Misi yang relevan, strategi pencapaian, target, revitalisasi semua struktur sekolah agar dapat bertugas dengan maksimal, tidak ketinggalan efektivitas KBM dengan metode PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Guru bebas mengembangkan metode asalkan sesuai dan tepat dengan kompetensi yang dipelajari dan peserta didik menuangkan kreativitasnya dengan penuh tanggung jawab.
VISI :
MENJADI SMK PENERBANGAN KEBANGGAN NASIONAL YANG MEMILIKI DAYA SAING GLOBAL DENGAN LANDASAN AKHLAK MULIA
MISI :
1. Membekali peserta didik dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri nasional dan global.
2. Mengubah peserta didik dari status beban menjadi aset bagi pembangunan nasional.
3. Menjadikan sekolah sebagai pusat kebudayaan, pendidikan, dan latihan.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif religius untuk meningkatkan kinerja warga sekolah.
PROGRAM KEAHLIAN YANG DIKEMBANGKAN :
1. Airframe Powerplant
2. Electrical Avionic
3. Teknik Elektronika Industri
4. Teknik Pendingin dan Tata Udara
TENAGA PENGAJAR
Untuk mengelola SMK Negeri 29 bergabung sebanyak 56 guru dan 23 tenaga kependidikan (pegawai). Sebagian guru telah memiliki Licence (A1,A4,C2,C4 )sebagai teknisi penerbangan dan sebagian lagi telah mengikuti dan memiliki sertifikat BATK (Basic Aircraft Technical Knowledge) semacam kursus dasar pengetahuan pesawat terbang yang diselenggarakan oleh PT. Garuda Indonesia .
KURIKULUM
Kurikulum yang digunakan tidak sama dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) seperti yang berlaku di SMK lainnya. Kurikulum SMK Negeri 29 dikembangkan dan disusun bersama oleh industri dalam hal ini PT. Garuda Indonesia ( PT.GMF AEROASIA ) dengan mengacu kepada regulasi penerbangan sipil yang diatur dalam Civil Aviation Safety Regulation (CASR) part 147.
Karena itu SMK negeri 29 Jakarta sedang berupaya untuk menjadi sekolah yang kurikulumnya diakui oleh pihak yang berwenang dalam mengeluarkan licence atau mengakui kompetensi teknisi penerbangan yaitu Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara (DSKU). Termasuk fasilitas KBM lainnya seperti lab dan bengkel juga mengacu kepada standar CASR. Pada akhirnya SMK negeri 29 diharapkan menjadi sekolah yang diakui DSKU sebagai lembaga pencetak teknisi pesawat terbang yang dikenal dengan APPROVED SCHOOL atau Aircrfat Maintenance Technical Organization (AMTO).
Saat ini telah dicoba kelas yang mendekati standar CASR dengan nama APPROVED CLASS setiap tingkat satu kelas untuk satu program keahlian.
Dalam upaya mencapai pengakuan tersebut SMK Negeri 29 Jakarta telah melakukan
Data Fisik SMKN 29 :
1. Nama Sekolah : SMK NEGERI 29 JAKARTA
2. Alamat : Jl. Prof Jokosutono SH No.1 Kelurahan Petogogan/Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12720
3. Telp/Fax: (021) 7222471
4. Sekolah didirikan tahun : 1958 di Hanggar Garuda Kemayoran Jakarta
5. Status Sekolah : Negeri
6. Akte Pendirian Nomor: 585/B.III/53 Tanggal : 28-11-1953
7. SK Sekolah Terakhir: SMK : 036/0/1997 Tanggal 7 Maret 1976
8. SK Kelembagaan Sekolah: 0209/O/1976 Tanggal : 09 Desember 1976
9. Nomor Statistik Sekolah : 561016306001
10. Kepala Sekolah Pertama: Ir. Bintang Dharmasetia
11. Tahun Meluluskan Pertama Kali: Tahun 1957
12. Jenjang Akreditasi: Amat Baik tahun 2001
13. Luas Tanah Seluruhnya : 20980 m2
14. Luas Bangunan : 7143 m2
15. Kepemilikan: Pemda DKI Jakarta
16. Tenaga Penerangan: PLN—66.000 VA
17. Sumber Air Bersih: Pompa 
Jabiru J430, Pesawat Rakitan Pelajar Indonesia






JAKARTA, KOMPAS.com - Para siswa SMKN 29 Penerbangan Jakarta tengah merakit pesawat eksperimental, yang mereka beri nama Jabiru J430. Pesawat yang dibeli secara terpisah dari Australia ini akan mulai diuji coba terbang untuk pertama kalinya pada Desember mendatang.

Nikko Reonanta, salah seorang siswa kelas XII SMKN 29 Penerbangan Jakarta yang ikut merakit Jabiru J430, menjelaskan, pada Agustus lalu, seluruh komponen pesawat Jabiru telah tiba di SMKN 29. Proses perakitan pesawat pun mulai dilakukan pada 3 September 2011. Waktu yang dibutuhkan untuk perakitan sekitar tiga hingga empat bulan.

Pesawat Jabiru merupakan pesawat swayasa bermuatan empat awak, yaitu pesawat karya rakitan sendiri. Oleh pemilik sebelumnya, siswa dan siswi SMKN 29 Penerbangan Jakarta diberi keleluasaan untuk memodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

"Inilah yang kami manfaatkan untuk berkreasi dengan mengubah lima titik pada badan pesawat yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi terbang pesawat, dan meningkatkan kenyamanan pengendara," kata Nikko, saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/11/2011), dalam Pameran Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK, di Parkir Timur Senayan, Jakarta.

Saat ini, perakitan seharga Rp 1,4 miliar itu telah dalam tahap penyelesaian. Rencananya, pada awal Desember akan dilakukan tes engine pada pesawat rakitan pelajar Indonesia ini. Sementara, pada akhir Desember, Jabiru direncanakan akan diterbangkan untuk pertama kalinya di Bandara Pondok Cabe dengan melibatkan personel dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

"Sebenarnya Jabiru sudah bisa terbang, tinggal finishing, seperti pengecatan, dan pemasangan aksesori lainnya. Nantinya kita akan pake kode penerbangan PK-SMK," kata Nikko.

Modifikasi

Adapun, lima titik badan pesawat yang diubah dan dimodifokasi adalah, pertama, penambahan bilah penutup celah antara sirip pesawat dan sayap utama. Kedua, memperkecil jarak elevator dan stabilisator horizontal pada bagian ekor pesawat.

Selanjutnya adalah penambahan lapisan dempul untuk memuluskan penutup pengendali pesawat yang terletak di ekor pesawat. Keempat, penutupan cekungan pada perut pesawat menggunakan material komposit ditambah lapisan dempul agar permukaan menjadi mulus. Dan kelima adalah mencopot corong ventilasi udara pada bagian depan pesawat agar mengurangi hambatan udara.